Skip to main content

Ku tunggumu di pintu syurga .... At-Thur (21)

Assalamualaikum...

Janji Allah itu benar. 
Update kali ini bukanlah mengiakan lagu yang dinyanyikan oleh kumpulan Alleycats sekitar tahun 80an dulu... tetapi ingin menegaskan bahawa janji Allah itu benar.

Dalam surah at-Thur (17-20), Allah menjanjikan syurga dan nikmatnya bagi orang-orang yang bertaqwa.


Maksud: (17) Sesungguhnya orang yang bertaqwa berada dalam syurga dan kenikmatan. (18) Mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan Tuhan kepada mereka dan Tuhan memelihara mereka dari azab neraka. (19) Makanlah dan minumlah dengan nikmat sebagai balasan daripada apa yang telah kamu kerjakan. (20) Mereka bersandar di atas pelamin-pelamin yang tersusun dan kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah. (21) Dan orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka dan Kami tidak mengurangkan sedikitpun pahala amal mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.

Dalam ayat ke-21 Allah menjanjikan pertemuan di syurga yang indah itu bersama-sama zuriat keturunan yang bersama-sama dalam keimanan.

Justeru apakah pengajaran yang dapat kita simpulkan??
1. Ya, kita akan dapat bertemu dengan anak cucu kita apabila di syurga asal saja mereka adalah yang bersama-sama kita dalam keimanan (mudah-mudahan Allah masukkan kita dalam golongan orang yang beriman, Ameen). 
2. Jika kita inginkan mereka bersama kita di syurga maka adalah menjadi kewajipan kita untuk membimbing anak cucu kita, di samping meningkatkan amalan yang dapat membawa kita ke syurga.

Oleh itu, adalah tidak tepat, atau salah sama sekali bagi kita yang menyayangi anak cucu kita untuk membiarkan mereka dalam perbuatan yang menjauhkan mereka dari syurga. Jika kita sayangkan mereka, kita mestilah mengajak mereka untuk bersama-sama kita beramal untuk ke syurga. Jangan biarkan mereka terus-terusan melakukan kesalahan dan kesilapan. Itulah tanda kasih sayang dan cinta sejati kita untuk anak-anak. Bukan nilaian kasih sayang hanya pada kejayaan yang dicoret di sekeping kertas. Tapi kejayaan abadi adalah apabila kita diberikan 'illiyin oleh malaikat pencatat amal kebaikan. Jika kita bertanggungjawab dengan coretan diploma dan ijazah, pasti kita juga bertanggungjawab untuk kebahagiaan di syurga dikelilingi anak-anak zuriat keturunan yang berat catatan amal kebaikan dan dirahmati Allah. Itulah bahagia dan kasih sayang sejati.

So... as parents, better worry than sorry. Lets make ourself alert with what our children are doing, who are their friends, and how they dressed. All are on us. We will never ceased these responsibility till the last breath.

A definite reminder for me, hopefully will be one to all of us too...parents.

Wassalam.

Comments

Popular posts from this blog

Asrama K.Ngah at MITST Alam Impian

Assalamualaikum. Asrama? Biasalah. Ramai yang pergi asrama. Nothing exciting about asrama. When I was a child, I used to read the story books. Series of them. We have the Famous Five, Secret Seven, Hardy Boys, Nancy Drew, and one of my favorite is the Malory Towers. Malory Towers tells a story about life in a boarding school. It is also a reason for me wanted to go to a hostel. It motivates me. I always thought that all hostels are as envisioned by the writer. Luxury place to stay with lots of friends around. Full of activities and adventure. But...well.... story books are mostly fictitious. It was written to draw readers into purchasing it. My hostel was far worst that what I imagined. But there is where I grew up - my teenage life. Sending K.Ngah aka. Sabrina to her hostel last Sunday, brought back the Malory Towers into me. The dorm was luxurios. Single bedded. Six in a room. Large closet. Plenty of storage space (drawers attached to the bottom of the bed). And a study

Antara Anyer dan Jakarta

"Antara Anyer dan Jakarta" was a title of a song sang by Sheila Majid back in 80s. I tried to find the meaning of "Anyer" using the Google translate but to no avail. What about the song? Nothing. It's just because I just came back from Jakarta for a conference trip cum SHOPPING trip. I was accompanied by Suzana Ahmad and Norizan. Day 1: ====== Our journey began on 12th December. At approximately 5am, the driver reached my house. Izan is already there, in a short while Suzana arrived. We headed to KLIA. The check-in was a winding queue. After checking-in it leaves us with barely enough time for fajr prayer. At 9am, the tree stooges sat foot on the Indonesia land. We make a quick visit to the money changer and proceed for a cab. We have planned for the trip carefully and agreed to travel light as we will not be checking-in to the hotel upon arrival as the checking in time is only at 3pm. Instead, we headed towards our first destination, TANAH ABANG. It is r

Doa ketika ternampak orang sakit dan mohon terhindar darinya.

Assalamualaikum, Ahad malam Isnin. Malam yang sedih sayu. Biasanya hari Ahad, adalah hari ziarah anak-anak atau hari menghantar anak-anak balik ke asrama. Upon doing that, when entering the home, I can feel the emptiness. The quiet house, no greetings, no laughters. And due to that, I will make my way to the surau, to gather bits of pearl of knowledge. "O Allah, forgive me if the reason for my being in Your masjid is wrong Forgive me, Ya Allah. But truthfully, its too quiet at home, and to me, being in the masjid is more meaningful rather than locked in the empty house alone. Forgive me Ya Allah." And tonight, it was Ustaz Firdaus. Sharing on Feqah. And one thing that I really think fruitful to share is this piece of doa.  ‘Alhamdulillah hillazi aafani mim mabtalaka bihi wa fadhalaani ala kaseerim mimman khalaqa tafdheela.” The Prophet said: “If somebody recites this dua while he saw someone else in some fatigue or tensions, he would not be involved in t